KUCING.
Mamalia terdekat dengan manusia (setelah Anjing) ini memang lucu dan
menggemaskan. Namun dibalik kelucuannya
tersebut kucing sering menjadi kambing hitam penyebab beberapa permasalahan
kesehatan manusia seperti kemandulan, keguguran, kelahiran bayi cacat
fisik/mental, dan lain-lain. Hal ini terjadi karena orang beranggapan bahwa
kucing merupakan penyebar Toksoplasma yang berbahaya bagi kesehatan.
Sebenarnya,
apa sih kaitan antara kucing dan Toksoplasma? Berikut, saya akan coba berbagi
apa yang saya ketahui tentang Toksoplasma dan bagaimana penyebarannya. Kalau
ada yang salah, mohon dikoreksi ya ^.^
Toksoplasma
(Toksoplasmosis gondii) merupakan
parasit yang menjadikan kucing sebagai salah satu inang definitifnya. Toksoplasma
biasanya terdapat dalam kotoran kucing yang terinveksi parasit ini. Kucing yang
terinveksi Toksoplasma akan mengeluarkan kotoran yang berbentuk cair. Karena
kucing sering menjilati dubur dan bulunya, maka Toksoplasma dapat saja menempel
di bulu kucing.
|
Pinot, Kucing saya ^.^
|
Toksoplasmosis
merupakan suatu jenis penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menyerang
hewan dan manusia, dan secara umum Toksoplasmosis masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang perlu diwaspadai. Ternyata, resiko manusia tertular Toksoplasma dari kucing sangatlah kecil.
Karena tidak hanya kucing saja yang dapat menyebarkan Toksoplasma. Manusia juga
dapat tertular Toksoplasma dari danging yang dimasak setengah matang atau
mentah, bahkan juga sayuran mentah yang tidak dicuci bersih. Masuknya
spora-spora toksoplasma dari kotoran kucing dan daging mentah inilah yang
menyebabkan anda ketularan parasite tersebut. (Kompas, 2011)
Kucing-kucing
juga bisa terkena Toksoplasma apabila menangkap tikus/binatang liar lainnya
juga apabila ia memakan daging mentah. Tetapi sulit untuk mendeteksi apakah
kucing anda terinveksi atau tidak karena hewan ini jarang memperlihatkan
efek-efek yang jelas pada minggu-minggu pertama penularan. Dalam sebuah kotak
kotoran kucing, diperlukan waktu sampai lima hari sebelum spora-spora itu
berkembang.
Toksoplasmosis
pada ibu hamil memiliki resiko yang sangat besar pada janin yang dikandungnya.
Hal ini dapat terjadi apabila ibu hamil tersebut mengkonsumsi daging setengah
matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja kucing yang mengandung
parasite ini.
Untuk
mencegah kucing Anda agar tidak terjangkit toksoplasma, dapat dilakukan
beberapa hal berikut (Majalah iPet, Februari 2013):
1. Hindari kontak langsung
dengan kotoran kucing. Bila ingin membersihkan box kotorannya, sebaiknya
gunakan sarung tangan dan cuci tangan memakai sabun setelahnya. Gunakan pasir
khusus kotoran kucing, dan bersihkan box minimal satu kali sehari.
2. Berilah makanan kering atau
basah khusus kucing dan hindari memberikan makanan mentah seperti daging atau
ikan.
3. Pelihara kucing di dalam
rumah untuk mencegah ia mengkonsumsi tikus atau binatang lain yang mungkin
terjangkit toksoplasma.
4. Mandikan kucing minimal 3
kali dalam sebulan menggunakan shampoo khusus kucing, dan keringkan bulunya.
5. Berikan vaksin pada kucing
sesuai usianya. Untuk mencegah toksoplasma berikan vaksin tokso dan juga
rabies.
6. Jika kucing menunjukkan
tanda-tanda kurang sehat seperti tidak nafsu makan, kurang lincah/lebih banyak
diam, pilek atau diare, maka segera konsultasikan ke dokter hewan.
7. Jangan lupa selalu mencuci
tangan dengan sabun setelah anda memegang kucing.
Semoga
informasinya bermanfaat. Selamat memelihara kucing ^.^